Kamis, 19 Januari 2012

ilmu sosial budaya dasar

KONSEP MASYARAKAT DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA


a.             Masyarakat  pedesaan dan perkotaan
1.       Pengertian masyarakat
       Masyarakat adalah merupakan suatu   kesatuan hidup karena manusia sebagai makhluk      social tidak dapat hidup  sendiri. Menurut koetjaraningrat (1996) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan system adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Sedangkan menurut Gillin dan Gilin, masyarakat adalah kelompok,manusia yang besar mempunyai kebiasaan, sikap,tradisi, dan perasaan persatuan yang sama.
2.      Unsur-unsur masyarakat
       Menurut  Koentjaraningrat ( 2009) unsur-unsur masyarakat terdiri dari kesatuan social dan pranata social. Kesatuan social merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang berinteraksi dalam kehidupan masyarakat, yang meliputi kerumunan, golongan dan kelompok. Sedangkan pranata social adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan berkisar pada sebuah kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Norma-norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang dalam hidup bermasyarakat.
3.      Syarat-syarat masyarakat
       Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara perbagai individu. Masyarakat ( society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup (atau semi terbuka),dimana sebagian besar interaksi adalah individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Istilah masyarakat  digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat merupakan suatu komunitas yang saling tergantung sama lain.
4.      Cirri-ciri masyarakat pedesaan dan perkotaan
      Sekitar 80%  penduduk di Negara  berkembang tinggal di daerah sekitar  pedesaan. Hal ini berbeda dengan di Negara maju bahwa masyarakat yang tinggal dipedesaan 11,2% (Notoatmodjo, 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan. Tradisi masyarakat pedesaan masih cukup kuat. Untuk mengetahuai lebih lanjut kita perlu mengenal cirri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota.
      Menurut  sutarjo kartodikusomo pengertian desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintah itu sendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis,social,ekonomi,politik dan kultur yang terdapat ditempat itu ( suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbul balik dengan daerah lain.
     Ciri- Ciri masyarakat pedesaan menurut Paul H. Landis adalah sebagai berikiut:
a.       Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal anatara ribuan jiwa
b.      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c.       Pekerjaan masyarakat pedesaan sebagian besar adalah agraris ( yang sanagt dipengaruhi alam seperti, iklim,keadaan alam,kekayaan alam) sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Kehidupan masyarakat desa masih diwarnai dengan tradisi. Dengan masih dianggap sebagai standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong,keguyuban,persaudaraan,gontong royong kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat, kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain. di Indonesia masyarakat pedesaan merupakan bagian vital dari keberadaan bangsa Indonesia. Cirri-ciri tersebut melekat dalam diri masyarakat Indonesia sebagai masyarakattimur yang memegang adat seperti gontong royong,saling menolong dan lain sebagainya. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa ini yang menunjukkan keragaman Indonesia.
       Ali  sosiologi “talcot persons” menggambarkan masyarakat desasebagai masyarakat tradisional ( gemeinschaft) yang mengenal cirri-ciri sebagai berikut:
a.         Afektifitas
Akfektivitas berhubungan dengan perasaan kasih sayang, cinta,kesetiaan dan kemesraan. Masyarakat desa dikenal suka menolong ,memiliki rasa simpati yang tinggi,loyaritas terhadap sadat sangat tinggi(menjunjung tinggi tradisi).
b.         Orientasi kolektif
Orientasi kolektif adalah lebih mementingkan kebersamaan. Masyarakat desa lebih suka pada keseragaman,perbedaan pendapat sering dianggap sesuatu yang kurang baik.mereka tidak suka menonjolkan diri. Semua harus dalam satu kesatuan yang berorientasi pada kebersamaan.
c.         Partikularisme
Partikularisme berhubungan dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu
d.        Askripsi
Askripsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja,tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.
e.         Kekabaran ( diffuseness)
Kekabaran (diffuseness) adalah suatuyang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa sering menggunakan bahasa yang tidak langsunfg untuk menunjukkan sesuatu.
Masyarakat kota memiliki cirri-ciri yang berbeda dengan masyarakat desa.masyarakat kota lebih bersifat individualistic. Menurut Wirth kota adalah suatu pemulihanyang cukup besarkedudukan sosialnya.teori Talcott Parsons tentang ciri-ciri masyarakat kota adalah sebagai berikut:
a.        Nertal afektif
Netral efektif maksudnya adalah masyarakat kota lebih bersifat netral dalam hal perasaan.mereka memilih untuk lebih rasional.mereka tidak maumencampur adukkan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan.
b.      Orientasi diri
Masyarakat kota lebih berorientasipada diri sendiri.mereka lebih bersifat individualistic.mereka tidak terbiasa tergantung pada orang lain.
c.       Universalisme
Universalisme berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum
d.      Prestasi
Masyarakat kota mementingkan prestasi karena dengan prestasi yang dimilikinya mereka lebih dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat.
e.       Heterogenis
Heterogenis artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.masyarakat kota bersifat heterogen.

        Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang beroisah satu sama sekali satu sama lain.bahkan dalam keadaan yang wajar diantaranya keduanya terdapat hubungan yang erat.bersifat ketergantungan,karena diantaranya mereka saling membutuhkan. Orang desa menanam padi dan sayur mayor,orang kota membelinya.pada buruh bangunan sebagian besar berasal dari  desa. Orang kota yang sedang membangun rumah membutuhkan mereka.masyarakat pedesaan dan perkotaan saling tolong menolong dan saling membutuhkan satu sama lain.
b.        Sumber daya yang ada di pedesaan dan perkotaan dalam upaya kesehatan ibu dan anak
a.      Sumber daya dalam upaya KIA di pedesaan
        Sumber daya di pedasaan dalam upaya kesehatan ibu dan anak, sangat bervariasi. Hal ini disebabkan karena pedesaan di Negara ini sangat berbeda-beda kondisi georafis,dan budaya setempat.ada pedesaan yang kondisi georafisnya sangat jauhdari fasilitas pelayanan kesehata, seperti halnya di belantara Kalimantan,sumetera, apalagi di berbagai tempat irian jaya yang kini diberi nama dengan istilah papua.demikian juga infrastruktur yang dapat mendukung lancarnya upaya untuk kepentingan kesehatan ibu dan anak. Umpamaya infra struktur jalanan baik berupa jalan darat maupun sungai.sarana sungai. Jalan-jalan di pedesaan banyak sekali yang belum beraspal.sarana sungai  yang harus menggunakan perahu,maka perahu pun banyak yang masih tradisional yakni perahu dayung. Sementara sarana tranportasi di pedesaan menggunakan jalan darat,tidak sedikit yang masih menggunakan sepeda,. Mengemukakan sanrana kendaraan dan infra struktur jalan maupun sungai ini kepentingannya ialah untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan berkaitan dengan KIA,misalnya polindes  atau puskesmas pustu atau balai pengobatan. Baik kendaraannya maupun jalannya ,baik itu jalan sungai dengan perahu atau jalan daratdengan berbagai saran kendaraan yang ada. Mungkin jalan itu berupa sungai sehingga perlu perahu.perahu pun sekali lagi,sangat sederhana yakni perahu dayung masih banyak terdapat diberbagai tempat di pedesaan atau pelosok tanah air.
         Sumber daya yanga lain dan menjadi bagian dari budaya setempat adalah dukun bayi. Dukun bayi memang sudah menjadi bagian dari adat budaya bangsa sejak dahulu kala.di jaman modern in, dukun bayi di Indonesia di bawah supervise dinas kesehatan departemen kesehatan republic Indonesia. Di banyak tempat polindes menjadi bagian dari sumber daya yang ada di pedesaan pi pimpin oleh bidan desa.dalam hal ini bidan desa selalu berkoordinasi berkerjasama dengan dukun-dukun bayi yang banyak ada di pedesaan tersebut.
         Tetapia ada satu sumber daya budaya yang bias mendukung upaya KIA yakni gontong rotong.gontong royong artinya ada saling membantu anatara penduduk setempat, misalkan kerja bakti untuk memperbaiki jalan kampong,membersihkan lingkungan desa,dan menolong secara bersanma bila ada musibah atau hal-hal yang perlu ditolong. Hal ini erat kaitannya dengan upaya KIA,maka bila ada seorang ibu yang hendak melahirkan dan jauh dari rumah dukun atau bidan desa,maka sudah lazim orang-orang akan membantu kelancaran pertolongan membantu ibu yang hendak melahirkan itu dengan berbagai cara. Apakah ada yang pergi memanggil dukun atau bidan desaatau mengantarkan ibu yang hendak melahirkan itu kebidan atau dukun atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lain.
b.         Sumber daya dalam upaya KIA di perkotaan
           Berbeda dengan di daerah pedesaana,maka di daerah perkotaan, sangat banyak sumber daya tersedia untuk kepentingan upaya KIA.di daerah perkotaan lazimnya banyak sekali dokter praktik, bidan praktek, di samping itu sarana tranportasi maupun infra struktur jalan-jalandan bangunan sarana pelayanan kesehatan relative  cukup memadahi di banding didaerah pedesaan.
           Sumber daya lain di perkotaan adalah banyaknya lembaga pendidikan untuk anak usia dini pun merupakan sumber daya dalam upaya kesehatan ibu dan anak,karena setiap lembaga pendidikan akan selalu memberikan pendidikan kesehatan.
C.                   Masalah- masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan
a.                 Masalah –masalah di pedesaan berkaitan dengan KIA
            Seperti di kemukakan di depan mengenai sumber daya dalam upaya KIA,maka dapat kita gambarkan bahwa di pedesaan, merupakan bagian dari terbesar di Negara kitaberkaitan dengan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk bangsa ini yang tinggal di pedeaan itu.
Utamanya pedasaan yang jauh berada di pelosok,jauh dari fasilitas kesehatan. Di samping kondisi terbatasnya sumber daya yang berkaitan dengan upaya  KIA, maka kemiskinan dari rakyat adalah masalah yang pokok pula. Pemerintah terus menerus berupaya mengatasi kendala-kendala tersebut,baika kondisi terbatasnya sumber daya di pedesaan, maupun kondisi kemiskinan yang ada dan menjadi kenyataan, termasuk rendahnya pendidikan ysang dimiliki anggota masyarakat padesaan.akan tetapi upaya pemerintah ini tidak begitu saja akan dapat mengatasi secara cepat.memerlukan waktu yang cukup panjang. Lebih-lebih adanya banyak adat kepercayaan yang menjadi bagian dari budaya setempat berkaitan dengan kepercayaan tahayul, yang menghambat kemajuan bidang kesehatan.sebagai contohnya, tersebarnya penyakit kolera,dianggap marahnya roh jahat, sehingga untuk mengusirnya,setiap rumah diolesi kapur sirih. Masih banyak hal-hal seperti itu diberbagai pelosok tanah air ini. Contoh lain, ialah seorang dukun bayi yang kesulitan menolong persalinan, sang dukun bayi harus mengambil alat dapur untuk mengambil sayur di pakaikan dipinggangnya seperti keris,harapannya bayi segera dapat lahir.hal inio terjadi di sebagian suku jawa. Jadi masalah pokok pedesaan adalah terbatasnya sumber daya baik geografis,infra struktur,tenagakesehatan serta sarana yang lain yang berkaitan dengan upaya KIA.maka demikian juga budaya dan juga kondisi masyarakat itu sendiri yang miskin dan umumnya pendidikan rendah.  
b.         Masalah-masalah di perkotaan berkaitan denagn KIA
        Berbeda dengan di daerah pedesaan, maka di daerah perkotaan yang memiliki sumber daya jauh lebih baik dari daerah perkotaan, maka masalah-masalah yang berkaitan dengan upaya KIA pun masih banyak terdapat.urbanisasi menyebabkan orang-orang pedesaan yang relative miskin tinggal di perkotaan. Kata kemiskinan merupakan hal yang sangat menjadi masalah bagi keluarga untuk mengoptimalkan upaya kesehatan ibu dan anak.pemerintah terus berupaya mengatasi hal ini.
Misalnya dengan metode asuransi atau lainnya,akan tetapi fasilitas yang diberikan oleh pemerintah terhadap keluarga miskin ini juga masih memperhatinkan, misalnya penyediaan tempat tidur dan obat-obatan juga terbatas berbeda dengan mereka yang memiliki uang,untuk membayar obat-obatan dan menyewa kamar tempat perawatan, bagi yang dirawat inap.sekali lagi dalam hal ini perlu memjadi perhatian,yakni fasilitas rawat inap bagi yang miskin dan mendapat surat keterangan  bebas bayar di rumah sakit pemerintah,maka tempat ruang rawat inapnya sangat sederhana dan seringkali antara pasien yang dirawat bahkan menjadi stress ,ketika dirawat ini berkumpul dengan pasien yang lai  yang tidak sedap dan tidak nyaman dirasakan oleh pasien tersebut. 
         Masalah lain adalah masalah budaya yang masyarakatnya.kita dapat memperhatikan ketika sesorang ibu melahirkan di rumah sakit atau seorang balita dirawat di rumah sakit.maka budaya merasa ikut berduka atau sebaliknyabudaya ikut gembira,mendorong sanak keluarga sahabat handai taulan berdatangan ke rumah sakit atau kefasilitas pelayanan kesehatan untuk menjenguk,sehingga menyebabkan kondisi rumah sakit atau di tempat fasilitas kesehatan tersebut sangat hiruk pikuk.
         Jadi bila disimpulkan maka masalah-masalah di perkotaan kaitannya dengan upaya KIA,ialah kemiskinan masih cukup banyak, fasilitas yang diberikan oleh pemerintah belu adil atau jauh dari memadai,serta budaya masyarakat itu sendiri.





  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar